Sumber: Medscape.com, Drugs.com
PNDAHULUAN
Sinusitis
ditandai oleh pembengkakan lapisan sinus paranasal. Karena mukosa hidung secara
bersamaan terlibat dalam hal ini dan sinusitisjuga biasanya disertai dengan rhinitis
(radang selaput hidung),
rinosinusitis sekarang menjadi istilah yang sering dipakai untuk kondisi ini.
Rhinosinusitis mempengaruhi sekitar 35 juta orang per tahun di Amerika Serikat
dan menyumbang hampir 16 juta kunjungan kantor per tahun. [1] Lihat gambar di bawah
ini.
Temuan klinis pada sinusitis akut dapat meliputi:
- Rasa sakit di pipi dan menyebar ke daerah muka depan atau gigi
- kemerahan pada hidung, pipi dan kelopak mata
- nyeri dibagian pipi bawah mata
- hidung tersumbat
- batuk terus menerus atau iritasi faring
- sakit atau nyeri pada bagian wajah
- hiposmia (berkurangnya kemampuan untuk mencium bau.)
Gejala
rhinosinusitis bakteri akut meliputi:
- Nyeri atau tekanan pada wajah (terutama unilateral)
- Hiposmia / anosmia
- Hidung tersumbat
- Drainase hidung
- Tetes postnasal
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Sakit gigi maxillary
- Kepenuhan / tekanan telinga
PENGOBATAN
- Sinus disebabkan virus. Untuk sinusitis yang disebabkan oleh karena virus tidak diperlukan pemberian antibiotika. Obat yang biasa diberikan untuk sinusitis virus adalah penghilang rasa nyeri seperti parasetamol dan dekongestan.
- Sinus disebabkan bakteri. Curiga telah
terjadi sinusitis infeksi oleh bakteri apabila terdapat gejala nyeri pada
wajah, ingus yang bernanah, dan gejala yang timbul lebih dari seminggu.
Sinusitis infeksi bakteri umumnya diobati dengan menggunakan antibiotika.
Pemilihan antibiotika berdasarkan jenis bakteri yang paling sering menyerang
sinus karena untuk mendapatkan antibiotika yang benar benar pas harus menunggu
hasil dari biakan kuman yang memakan waktu 5-7 hari. Tetapi ini tidak menjamin
bahwa obat yang diberikan akan cocok dengan bakterinya, apalagi sekarang ini
banyak resistensi obat berganda, sehingga sebaiknya sebelum minum pertama kali
obat antibiotik dilakukan terlebih dahulu kultur swab hidung, di mana hasil
kultur bisa saja cocok/tidak dengan pengobatan yang diberikan.
Antibiotika yang
dipilih harus dapat membunuh kelima jenis kuman ini. Beberapa pilihan
antiobiotika seperti amoxicillin, cefaclor, azithromycin, dan cotrimoxazole.
Jika tidak terdapat perbaikan dalam lima hari maka perlu dipertimbangkan untuk
memberikan amoxicillin plus asam klavulanat. Pemberian antibiotika dianjurkan
minimal 10 sampai 14 hari.
Pemberian
dekongestan dan mukolitik dapat membantu untuk melancarkan drainase cairan
mukus. Pada kasus kasus yang kronis, dapat dipertimbangkan melakukan drainase
cairan mukus dengan cara pembedahan. Cara lainnya yaitu memasukkan kain kasa
yang berfungsi sebagai penyerap dan mengeluarkannya kembali, hal ini dilakukan
terutama bagi mereka yang tak mampu membuang/mengeluarkan ingusnya sendiri.
Pilihan untuk
drainase medis adalah sebagai berikut:
- Vasokonstriktor alfa-adrenergik oral (misalnya pseudoephedrine, dan phenylephrine) selama 10-14 hari
- Vasokonstriktor topikal (misalnya oxymetazoline hydrochloride) maksimal 3-5 hariPengobatan antibiotik biasanya diberikan selama 14 hari.
Terapi lini
pertama biasanya dengan salah satu dari berikut ini:
- Amoksisilin, dua kali lipat dosis biasa (80-90 mg / kg / d), terutama di daerah dengan resistensi Streptococcus pneumoniae yang diketahui.
- Klaritromisin
- Azitromisin
Antibiotik lini kedua haru sdipertimbangkan untuk pasien dengan hal-hal berikut:
- tinggal dilingkunagn masyarakat dengan tingginya kejadian organisme resisten
- terpai gagal dalam waktu 48-72 jam setelah dimulainya terapi
- gejala masih berlangsung samapai 10-14 hari
Terapi lini kedua yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
- Sefalosporin generasi kedua dan ketiga (misalanya cefuroxime, cefpodoxime, cefdinir)
- makrolida (klaritromicin)
- Fluoroquinolon (ciprofloxacin, levfloxcacin, moxifloxacin)
- clindamycin
Penggunaan
antibiotik pada usia dan tingkat keparah:
Orang
dewasa untuk terapi awal yang belum mendapat terapi
Amoksisilin/klavunalat,
amoksisilin (1,5-3,5 g/hari), cefadroxil, atau cefuroxime
Orang
dewasa dengan penyakit ringan yang telah mendapat antibiotik pada 4-6 minggu
sebelumnya dan orang dewasa dengan penyakit sedang: Amoxicillin / clavulanate,
amoxicillin (3-3.5 g), cefpodoxime proxetil, atau sefiksim dianjurkan.
Orang
dewasa dengan penyakit sedang yang telah menerima antibiotik dalam 4-6 minggu
sebelumnya: Amoksisilin / klavulanat, levofloksasin, moksifloksasin, atau
doksisiklin direkomendasikan.
Terapi
simtomatik atau adjunctive mungkin termasuk yang berikut ini:
- Humidifikasi / vaporizer
- Kompres hangat
- Hidrasi yang cukup
- Penghentian merokok
- Nutrisi seimbang
- Analgesia nonnotik
0 Comment for "UPDATE ! Tanda dan Gejala Sinus Akut serta Pengobatan Lini Pertama dan Kedua "